PROBABILITAS
PENGERTIAN PROBABILITAS
Secara umum probabilitas
merupakan peluang bahwa sesuatu akan terjadi. Secara lengkap probabilitas
didefinisikan sebagai berikut :
“Probabilitas” ialah suatu nilai yang digunakan
untuk mengukur tingkat terjadinya suatu kejadian acak.
Dalam mempelajari probabilitas,
ada tiga kata kunci yang harus diketahui :
1.
Eksperimen,
2.
Hasil (outcome)
3.
Kejadian atau peristiwa (event)
Contoh :
Dari eksperimen pelemparan
sebuah koin. Hasil (outcome) dari pelemparan sebuah koin tersebut adalah
“MUKA” atau “BELAKANG”. Kumpulan dari beberapa hasil tersebut dikenal sebagai kejadian
(event).
Probabilitas biasanya dinyatakan
dengan bilangan desimal (seperti 0,50 ;
0,25 atau 0,70) atau bilangan pecahan (seperti
).

Nilai dari probabilitas berkisar
antara 0 dan 1. Semakin dekat nilai probabilitas ke nilai 0, semakin kecil
kemungkinan suatu kejadian akan terjadi. Sebaliknya semakin dekat nilai
probabilitas ke nilai 1 semakin besar peluang suatu kejadian akan terjadi.
PENDEKATAN PERHITUNGAN PROBABILITAS
Ada dua pendekatan dalam
menghitung probabilitas yaitu pendekatan yang bersifat objektif dan
subjektif.
Probabilitas objektif dibagi
menjadi dua, yaitu :
1.
Pendekatan Klasik
2.
Konsep Frekuensi Relatif
1. Pendekatan Klasik
Probabilitas diartikan sebagai
hasil bagi dari banyaknya peristiwa yang dimaksud dengan seluruh peristiwa yang
mungkin menurut pendekatan klasik, probabilitas dirumuskan :

keterangan :
P(A) = probabilitas terjadinya
kejadian A.
x = peristiwa yang dimaksud.
n = banyaknya peristiwa.
Contoh :
Dua buah dadu dilempar ke atas
secara bersamaan. Tentukan probabilitas munculnya angka berjumlah 5.
Penyelesaian :
Hasil yang dimaksud (x) = 4,
yaitu (1,4), (4,1), (2,3). (3,2)
Hasil yang mungkin (n) = 36,
yaitu (1,1), (1,2), (1,3). ….., (6,5), (6,6).

2. Konsep Frekuensi Relatif
Menurut pendekatan frekuensi relatif, probabilitas
diartikan sebagai proporsi waktu terjadinya suatu peristiwa dalam jangka panjang,
jika kondisi stabil atau frekuensi relatif dari suatu peristiwa dalam sejumlah
besar percobaan.
Nilai probabilitas ditentukan
melalui percobaan, sehingga nilai probabilitas itu merupakan limit dari
frekuensi relatif peristiwa tersebut. Menurut pendekatan frekuensi relatif,
probabilitas dirumuskan :

keterangan :
P(Xi) = probabilitas
peristiwa i.
fi = frekuensi peristiwa i.
n = banyaknya peristiwa yang
bersangkutan.
Contoh :
Dari hasil ujian statistik, 65
mahasiswa STMIK MDP, didapat nilai-nilai sebagai berikut.
x
|
5,0
|
6,5
|
7,4
|
8,3
|
8,8
|
9,5
|
f
|
11
|
14
|
13
|
15
|
7
|
5
|
x = nilai statistik.
Tentukan probabilitas salah
seorang mahasiswa yang nilai statistiknya 8,3.
Penyelesaian :
Frekuensi mahasiswa dengan nilai
8,3 (f) = 15
Jumlah mahasiswa (n) = 65.

Probabilitas Subjektif
Menurut pendekatan subjektif,
probabilitas diartikan sebagai tingkat kepercayaan individu yang didasarkan
pada peristiwa masa lalu yang berupa terkaan saja.
Contoh :
Seorang direktur akan memilih
seorang supervisor dari empat orang calon yang telah lulus ujian saringan.
Keempat calon tersebut sama pintar, sama lincah, dan semuanya dapat dipercaya.
Probabilitas tertinggi(kemungkinan diterima) menjadi supervisor ditentukan
secara subjektif oleh sang direktur.
Dari pengertian-pengertian
tersebut, dapat disusun suatu pengertian umum mengenai probabilitas, yaitu
sebagai berikut :
Probabilitas adalah suatu indeks
atau nilai yang digunakan untuk menentukan tingkat terjadinya suatu kejadian
yang bersifat random (acak).
Oleh karena probabilitas
merupakan suatu indeks atau nilai maka probabilitas memiliki batas-batas yaitu
mulai dari 0 sampai dengan 1 ( 0 £ P £ 1).
-
Jika P = 0, disebut probabilitas kemustahilan, artinya
kejadian atau peristiwa tersebut tidak akan terjadi.
-
Jika P = 1, disebut probabilitas kepastian, artinya
kejadian atau peristiwa tersebut pasti terjadi.
-
Jika 0 < P < 1, disebut probabilitas kemungkinan,
artinya kejadian atau peristiwa tersebut dapat atau tidak dapat terjadi.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar