Sabtu, 24 Januari 2015

DISTRIBUSI FREKUENSI DAN GRAFIK



DISTRIBUSI FREKUENSI DAN GRAFIK
Dosen Indi Supriyati, ST. MPd

 

Tujuan Instruksional Khusus (TIU)

Setelah selesai membahas pokok bahasan ini diharapkan mahasiswa dapat membuat berbagai macam tabel distribusi frekuensi beserta grafiknya.

Bagaimana Bentuk  Daftar Distribusi Frekuensi ?

Data Kelembatan Hidrometeorologi

di Singomerto Selama 80 Hari
Kelembaban (x)
Banyak Kelembatan (f)
31 – 40
41 – 50
51 – 60
61 – 70
71 – 80
81 – 90
91 – 100
2
3
5
14
24
20
12
Jumlah
80
Catatan: Data Tentatif.
q  Istilah-istilah:
(1)     Banyak objek dikumpulkan dalam kelompok-kelompok berbentuk a - b yang disebut kelas interval, dapat data yang bernilai mulai dari a sampai dengan b.

(2)     Urutan kelas interval disusun mulai data terkecil terus kebawah sampai nilai data terbesar.

(3)     Berturut-turut, mulai dari atas, diberi nama kelas interval pertama, kelas interval kedua, ……, kelas interval terakhir. Ini semua ada pada kolom kiri.
(4)     Kolom kanan berisikan bilangan-bilangan yang menyatakan berapa buah data terdapat dalam tiap kelas interval. Jadi kolom ini berisikan frekuensi, disingkat dengan f. Misalnya, f = 2 untuk kelas interval pertama, atau ada 2 orang mahasiswa yang mendapat nilai ujian kecil 31 dan paling tinggi 40.

(5)     Bilangan-bilangan di sebelah kiri interval disebut ujung bawah dan bilangan-bilangan di sebelah kanannya disebut ujung atas. Ujung-ujung bawah kelas interval, kedua,……, terakhir ialah 31, 41, ………, 41 sedangkan ujung-ujung atasnya berturut-turut 40, 50, …., 100.

(6)     Selisih positif antara tiap dua ujung bawah berurutan disebut panjang kelas interval. Dalam Daftar III (1), panjang kelasnya, disingkat dengan p, adalah 10, jadi p = 10 dan semuanya sama.

(7)     Ujung bawah kelas = tepi bawah kelas - satuan terdekat.
Jika dicatat hingga satuan maka satuan terdekat 1, jika dicatat sepersepuluh maka satauan terdekat 0,1 ; seperseratus maka satuan terdekat 0,01 dan seterusnya. Seperti tabel 2.1 ujung bawah kelas II dan ujung atas kelas I berturut-turut adalah 40,5 dan 39,5

(8)     wakil dari kelas = tanda kelas = M = ½ (ujung bawah + ujung atas).

Untuk daftar distribusi frekuensi diatas :
- kelas interval pertama adalah 31 -  40 
- ujung bawah kelas = 31,
-    ujung atas kelas = 41.
- batas bawah kelas = 30,5
- batas atas kelas = 40,5.
- tanda kelas = ½ (31 + 40) = 35,5.

Bagaimana Membuat Daftar Distribusi Frekuensi ?

q  Perhatikan data kelembatan relatif hidrometeorologi di Singomerto selama 80 hari:
79
80
70
68
90
92
80
70
63
76
49
84
71
72
35
93
91
74
60
63
48
90
92
85
83
75
61
99
83
88
74
70
38
51
73
71
72
95
82
70
81
91
56
65
74
90
97
80
60
66
98
93
81
93
43
72
91
59
67
88
87
82
74
83
86
87
88
71
89
79
81
78
73
86
68
75
81
77
63
75

q  Untuk membuat daftar distribusi frekuensi dengan panjang kelas yang sama, kita lakukan sebagai berikut :
  1. Tentukan rentang= R =Xmax-Xmin= 99 – 35 = 64.

  1. Tentukan banyak kelas interval , dapat menggunakan Aturan Sturges, yaitu:
     banyak kelas = 1 + (3,3) log n = 1 + (3,3) log 80 = 1 + (3,3) (1,9031)= 7,2802
     Bisa membuat daftar dengan kelas 7 atau 8 buah.

  1. Tentukan panjang kelas interval = p = rentang/banyak kelas = 64/7,  bisa diambil p = 9 atau p = 10.

d.    Pilih ujung bawah kelas interval pertama, bisa diambil data yang lebih kecil dari data yang terkecil tetapi selisihnya harus kurang dari panjang kelas yang telah ditentukan.

q  Buat daftar penolong yang berisikan kolom tabulasi, dengan mengambil banyak kelas 7, p= 10 dan ujung bawah kelas = 31, kita peroleh daftar penolong seperti di bawah ini

                               Daftar 2.2                           Daftar 2.3                                                
Kelembab-an (X)
Tabulasi
Frekuensi (f)

Kelembaban (X )
Freku-ensi (f)
31 – 40
41 – 50
51 – 60
61 – 70
71 – 80
81 – 90
91 – 100
II
III
IIII
IIII  IIII IIII
IIII  IIII   IIII  IIII  IIII
IIII  IIII   IIII  IIII 
IIII  IIII    II
2
3
5
14
24
20
12
35 – 44
45 – 54
55 – 64
65 – 74
75 – 84
85 – 94
        95 – 104
3
3
8
23
20
19
4
Jumlah

80
Jumlah
80

q  Bandingkan, jika ujung bawah kelas pertama diambil sama dengan data terkecil, yakni 35 maka daftarnya menjadi seperti dalam daftar 2.3 di bawah ini :
Daftar 2.1 dan daftar 2.3 kedua-duanya dapat digunakan. Tetapi dalam daftar 2.3 kelas interval terakhir, yakni kelas 95 – 104, melebihi nilai relatif yang biasa diberikan, ialah 100. karenanya daftar 2.2 yang lebih baik diambil

q  Membuat daftar kelas yang berlainan dan terbuka, seperti:

Banyak Siswa di Daerah A Menurut Umur (Tahun)

Umur (Tahun)
f
Kurang dari 15
15 sampai 20
20 sampai 30
30 sampai 40
40 dan lebih
2.456
4.075
3.560
3.219
4.168
Jumlah
17.478
Apa yang Distribusi Frekuensi Relatif dan Kumulatif ?
q  Jika frekuensi dinyatakan dalam persen, maka diperoleh daftar distribusi frekuensi relatif.

Daftar 2.4 Data Kelembatan Hidrometeorologi
di Singomerto Selama 80 Hari

Kelembaban (X)

 f
31 – 40
41 – 50
51 – 60
61 – 70
71 – 80
81 – 90
91 – 100
2.50
3.75
6.25
14.50
30.00
25.00
15.00
Jumlah
100.00
       
q  Frekuensi, absolut dan relatif dapat di sajikan dalam sebuah daftar.

Daftar 2.5 Frekuensi Relatif dan Absolut
Data Kelembatan Hidrometeorologi
        
Kelembaban (X)
F a b s
 F r e l
31 – 40
41 – 50
51 – 60
61 – 70
71 – 80
81 – 90
91 – 100
2
3
5
14
24
20
12
2.50
3.75
6.25
14.50
30.00
25.00
15.00
Jumlah
80
100.00
q  Daftar distribusi kumulatif, di bentuk dari daftar diatas dengan jalan menjumlahkan frekuensi demi frekuensi. Ada dua, yaitu kumulatif kurang dari dan  atau lebih.

Daftar 2.6 Kumulatif Kurang Dari    Kumulatif Lebih Dari    
Kelembaban (X)
f Kum

Kelembaban (X)
f Kum
Kurang dari 31
Kurang dari 41
Kurang dari 51
Kurang dari 61
Kurang dari 71
Kurang dari 81
Kurang dari 91
Kurang dari 101
0
2
5
10
24
48
68
80

31   atau lebih
41   atau lebih
51   atau lebih
61   atau lebih
71   atau lebih
81   atau lebih
91   atau lebih
101 atau lebih
80
78
75
70
56
32
12
0

q  Daftar kumulatif dengan frekuensi relatif

Daftar 2.8 Kumulatif Kurang Dari Kumulatif Lebih Dari

Nilai Ujian
f Kum (%)

Nilai Ujian

f Kum (%)
Kurang dari 31
Kurang dari 41
Kurang dari 51
Kurang dari 61
Kurang dari 71
Kurang dari 81
Kurang dari 91
Kurang dari 101
0
2.50
6.25
12.50
30.00
60.00
85.00
100.00

31 atau lebih
41 atau lebih
51 atau lebih
61 atau lebih
71 atau lebih
81 atau lebih
91 atau lebih
101 atau lebih
100.00
97.50
93.75
87.50
70.00
40.00
15.00
0
Bagaimana Melukis Histogram,
Poligon Frekuensi dan Ozaiv ?
q  Histogram, bentuknya sama diagramnya seperti diagram batang hanya sisi-sisi batang berdekatan harus berimpitan.
30,5      40,5       50,5       60,5         70,5       80,5       90,5     100,5
 
                  Gambar 2.1 Histogram Kelembatan Hidrometeorologi
                                  
q  Poligon frekuensi, dengan cara tengah-tengah tiap sisi atas yang berdekatan sebuah hiostogram dihubungkan dan sisi terakhir dihubungkan dengan setengah jarak kelas interval pada sumbu datar









 
         













 







    Gambar 2.2 Poligon Kelembatan Relatif Hidrometeorologi 
                        
q  Daftar distribusi frekuensi mempunyai kelas-kelas interval yang panjangnya berlainan, tinggi diagram tiap kelas harus disesuaikan.

Contoh  
Daftar berikut menyatakan pendapatan  untuk pegawai yang terdapat di suatu daerah A.

(1)            Kelas interval pertama, kedua, ketiga dan ke empat pajangnya sama, yakni 1000dan kelima dan ke enam masing-masing panjangnya 4000 dan 5000.
(2)   Dengan mengambil panjang kelas 1000, maka tinggi diagram kelas terakhir digambarkan dua kali dua atau 4.
 
   Daftar 2.10 Data Curah Hujan DPS Daerah A
Curah Hujan (mm)
Frekuensi
5.000 – 5.999
30
6.000 – 6.999
32
7.000 – 7.999
25
8.000 – 8.999
18
9.000 – 12.999
28
13.000 – 13.999
2
Jumlah
135



q  Ozaiv, didapat dari daftar kumulatif kurang dari atau lebih seperti dalam daftar 2.6 dan 2.7 ozaiv-nya dapat dilihat dibawah ini :


 







         


Gambar 2.3 Ozaive Lebih atau sama dari dan kurang dari      Kelembatan Relatif     Hidrometeorologi 


Tidak ada komentar:

Posting Komentar